RESENSI BUKU

RESENSI BUKU
RESENSI BUKU

Judul buku : Kau pun istimewa, Anna
Penulis : Barbara M. Joose
Penerbit : Gramedia
Tahun terbit : 1991

Anna Skoggen lahir pada hari kamis, dan ia merasa dirinya anak yang dirundung malang. Ia berwajah biasa, tak berbakat, canggung, dan sering berlaku konyol. Tak seorang pun menyukai anak seperti dia. Betapa ia ingin seperti kakaknya, Kimberly, yang sangat istimewa dan dibanggakan orangtuanya. Kimberly anak yang manis dan berbakat dalam seni sedangkan ia sangat bertolak belakang dengan kakaknya. Kimberly suka dengan alat musik tetapi Anna lebih suka mengoleksi lalat mati yang dikumpulkannya ke dalam toples.
Ketika mereka sekeluarga pindah ke Egg Harbor, keberuntungan nampaknya mulai berpihak kepadanya. Ia masuk sekolah yang baru dan memperoleh sahabat, Bethie. Saat hari pertama ia masuk sekolah, ia berdandan layaknya anak minggu, yang periang dan manis , seperti Kimberly. Untuk itu ia meminjam blus putih berenda kesayangan Kimberly. Ia berharap di hari pertamanya ini, teman-teman sekelas mengenalnya sebagai Anna yang baru bukan Anna yang ceroboh dan bodoh. Untuk itu ia meminta kepada ibu guru dan anak lain memanggilnya dengan panggilan coklat. Ia memperoleh teman bernama Bethie, Bethie dan Anna sekarang sahabat dan memakai baju yang sama ketika pergi ke sekolah. Yang lebih menyenangkan, ia terpilih untuk memerankan Tukang Sihir dalam sandiwara yang akan dipentaskan murid-murid kelas tiga. Akhirnya ia mendapat kesempatan untuk menunjukkan kebolehannya di depan orangtua dan kawan-kawanya. Ia berharap semua orang akan menyukai dan mengaguminya. Tapi di hari “bersejarah” itu ia jatuh dari pohon, dan lengannya patah.

Komentar :
Menurut saya buku ini bagus, bahasanya ringan dan mudah dimengerti. Dari buku ini ada beberapa hal yang dapat kita ambil misalnya jangan menganggap diri kita adalah anak yang dirundung malang karena jika kita berusaha pasti kita bisa menjadi orang yang lebih baik lagi. Dan yang terpenting jadilah diri kita sendiri, karena menjadi diri sendiri itu lebih menyenangkan dari pada berpura-pura menjadi orang lain. Dengan menjadi diri sendiri itu adalah jati diri kita dan jangan pernah malu untuk menunjukkan diri kita bahwa kita bias karena setiap orang mempunyai kelebihan masing-masing.

Tinggalkan komentar